melaluiataubersamaini bacakilat seseorang bisa lebih menikmati bacaannya | Ronal Sembiring |
Mungkin alasannya yaitu keduanya menggunkan kata “baca” didepannya, jd para calon cmenganggap bacakilat dan baca cepat itu sama saja. Bisa juga alasannya yaitu nama bacakilat itu terdengar guah dan tidak terlalu f, baca cepat menjadi pilihan kata yang lebih kondusif untuk digunakan.
Apapun alasanya, bacakilat dan baca cepat yaitu dua metode membaca yang tidak sama. Mulai dari nama hingga dengan metode dan cara penerapannya.
Di artikel ini, kita akan mengulas keefektifan dari kedua metode ini. Jadi, Anda bisa mempunyai pemahaman yang lebih tentang kedua metode ini. Bukan spesialuntuk itu, Anda bisa dengan bebas menentukan salah satu dari metode ini untuk diterapkan untuk menuntaskan tiruana tumpukan buku yang belum Anda baca.
Mari kita bahas satu persatu;
1. Pemahaman
Satu alasan mengapa banyak orang tidak mau membaca buku alasannya yaitu merasa buku begitu berat, susah memahami dan merasa kurang familiar dengan isi buku. Karena itu, seseorang perlu membaca buku sebanyak dua hingga empat kali semoga lebih praktis memahami isi buku tersebut.
Jelas ini satu pemborosan waktu, energi dan tentunya diharapkan motivasi intrinsik yang sangat berpengaruh semoga bisa membaca keseluruhan isi buku tersebut. Karena inilah, diharapkan metode membaca semoga seseorang lebih praktis memahami isi buku.
melaluiataubersamaini metode membaca bacakilat, seseorang bisa memahami isi buku dengan lebih praktis dan cepat. Ini bukan sulap ataupun sihir. Ini alasannya yaitu kerja pikiran bawah sadar, gudang dari tiruana informasi.
Keunikan bacakilat dengan metode membaca lain yaitu cara memasukkan isu yang ada di buku ke pikiran, lebih tepatnya ke pikiran bawah sadar tanpa adanya distorsi dari pikiran sadar.
melaluiataubersamaini adanya data di pikiran bawah sadar, memahami isi buku jauh lebih gampang. misalnya, ketika Anda menelusuri satu daerah baru. Apakah Anda merasa begitu usang dan jauh untuk hingga ke tujuan? Tapi ketika pulang atau kembali, perjalanan menjadi jauh lebih cepat daripada sebelumnya. Pernah mengalami perkara menyerupai ini?
Saat Anda memasuki daerah baru, pikiran masih absurd akan daerah dan trak yang dilalui. Ini membuat pikiran bawah sadar menyerap tiruana isu yang beliau lihat. Seperti, rumah, jalan, pemandangan, orang baru, gedung, warna dan apapun yang dilewati. Saat kembali, pikiran merasa lebih familiar dan perjalanan terasa lebih cepat dari sebelumnya.
INI perbedaan bacakilat dengan baca cepat. Memanfaatkan pikiran bawah sadar dengan bacakilat memahami isi buku menjadi lebih cepat dan gampang. Berbeda halnya dengan baca cepat yang spesialuntuk mengandalkan kemampuan dari pikiran sadar yang sangat terbatas.
2. Kenikmatan
Justru dengan bacakilat seseorang bisa lebih menikmati bacaannya. Maksudnya, adanya rasa penamasukan yang tinggi serta tetap bisa memahami isi buku yang sudah dibacakilat.
Sama menyerupai menghabiskan novel yang sedang dibaca. Seseorang rela menghabiskan berjam-jam suntuk spesialuntuk untuk memuaskan rasa penamasukannya.
Bacakilat bisa meningkatkan rasa penamasukan Anda untuk membaca buku yang sudah dibacakilat. Ini alasannya yaitu data sudah ada di pikiran bawah sadar.
Ini terang tidak sama dengan baca cepat. Buku harus bisa menjawaban kebutuhan atau minat si pembaca. Jika tidak, rasa penamasukan akan susah untuk ditumbuhkan. Bahkan ketika buku itu bisa menjawaban pertanyaan di pembaca, sering kali beliau merasa susah memahami isi buku yang dibaca, dengan metode baca cepat.
3. Menghabiskan Lebih Banyak Buku
melaluiataubersamaini bacakilat, seseorang bisa menghabiskan lebih banyak buku bila dibandingkan dengan metode baca cepat. Untuk membaca satu buku setebal 300 halaman spesialuntuk membutuhkan waktu sekitar 10-15 menit. Semua isu pribadi masuk ke pikiran bawah sadar tanpa adanya distorsi dari pikiran sadar.mungkin Anda terheran-heran.
10-15 menit spesialuntuk untuk memasukkan isu dari buku ke pikiran bawah sadar. Masih ada satu metode lagi membuat pikiran sadar paham akan isi buku. Untuk bisa memahami isi buku secara keseluruhan sesuai kebutuhan pembaca, rata-rata diharapkan waktu sekitar 3 jam lebih. Semua tergantung dari kelompok buku.
Menurut Francis Bacon, ada tiga kelompok buku. Buku yang spesialuntuk perlu dicicip, ditelan dan buku yang harus dikunyah dan cerna. Buku yang dicicip yaitu buku-buku yang tidak perlu kita baca secara keseluruhan.
Hanya membaca bagian-bagian tertentu, kita sudah mengetahui isi buku tersebut dengan baik. melaluiataubersamaini bacakilat, waktu untuk menuntaskan kelompok buku cicip spesialuntuk membutuhkan waktu sekitar 30-45 menit.
Kelompok buku yang ditelan yaitu buku yang tidak memerlukan usaha, analisa yang terlalu mendalam untuk memahami isinya. Jenis bukunya yaitu bidang yang beliau geluti dan minati. Waktu untuk menuntaskan ini bisa menghabiskan 90-120 menit.
Sedangkan pengelompokan buku kunyah dan cerna membutuhkan perjuangan eksra, analisa yang lebih dalam dan banyak perjuangan membaca. Seperti seorang akuntan yang membaca buku pikiran. Kelompok membaca ini menghabisakan lebih dari 2 jam. Bisa 3-5 jam.
Membaca kelompok buku ini jauh lebih cepat dengan memakai metode bacakilat. Dan hal utama yang tidak bisa dilewatkan yaitu pemahaman akan isi buku itu sendiri. Dan waktu itu tidak selamanya tetap, tiruana tergantung pada masing-masing orangnya. Tapi, data ini berasal dari pengalaman penerima di kelas bacakilat. Rata-rata ketebalan buku sekitar 300 halaman.
melaluiataubersamaini memakai baca cepat, seseorang bisa menghabisakan satu buku per hari. Semua tergantung dari fiksasi mata seseorang dan ini belum mengelompokkan buku. Ini belum masuk pemahaman yang bisa didapatkan oleh seseorang.
4. Pengalaman “Aha” Akan Isi Buku
Karena isi buku sudah ada di pikiran bawah sadar, pembacakilat sering mendapatkan pengalaman “aha” dari buku yang sudah dibacakilat.
Pengalaman “aha” yaitu isi buku atau inspirasi yang mereka terapkan untuk mengatasi problem atau membuat sesuatu dari buku yang mereka sudah bacakilat. Sering kali, pengalama “aha” ini terjadi begitu saja dan tanpa mereka sadari.
Jelas, pengalaman “aha” tidak bisa didapatkan dengan memakai metode baca cepat, alasannya yaitu keterbatas dari penerapan pikiran sadar. Pengalaman “aha” spesialuntuk bisa didapatkan bila data tersebut sudah ada di pikiran bawah sadar.
INI perbedaan utama dari metode bacakilat dan baca cepat. Anda bisa menilai sendiri metode mana yang lebih efektif. Teknik manapun yang Anda gunakan untuk menuntasakan tiruana buku yang belum Anda baca, tiruana tergantung pilihan Anda.
Ronal Sembiring | Bacakilat
Tag :
Iqra',
Tips Belajar
0 Komentar untuk "Bacakilat Vs Baca Cepat, Lebih Efektif Mana?"