Sejak selesai 1969, Biro Desain PO Sukhoi lalu mulai merancang pesawat tempur generasi ke-4 yang selanjutnya dikenal dengan nama Su-27 ini,. Pengembangan Su-27 dibawah pengawasan OS Samoilovich. Rusia (Uni Sovyet) pada masa itu, membutuhkan model pesawat tempur gres yang efektif untuk menghadapi jet tempur F-15 yang sedang dikembangkan AS dibawah kegiatan FX semenjak tahun 1966. Pada tahap pertama, Biro Desain PO Sukhoi menghasilkan sejumlah konsep konfigurasi alternatif, termasuk yang menurut solusi konvensional, model F-15. Itu ialah konsep gres dari konfigurasi tubuh pesawat dan pada pengembangan selanjutnya didasarkan pada konsep tersebut.
Fitur penting lainnya ialah penerapan sistem kontrol jarak jauh (EDC) untuk mengatasi ketidakstabilan statis longitudinal yang kerap dialami pada model pesawat tempur jenis baru. Penerapan penemuan ini mempersembahkan peningkatan yang dramatis pada manuver pesawat ketika melaksanakan pertempuran satu lawan satu dengan pesawat lawan (dogfight).
Pada periode tahun 1971 sampai 1972, desain pesawat tempur gres yang diharapkan tersebut sedang dikembangkan secara tender oleh Biro Desain AI Mikoyan, P.O. Sukhoi, dan Yakovlev. Rancangan jet tempur Su-27 dengan isyarat produk T10 sudah diselesaikan pada bulan September 1971 dan diserahkan untuk diuji oleh pihak Angkatan Udara Uni Sovyet pada bulan Februari 1972.
Berdasarkan masukan dari pihak militer, pesawat tempur Su-27 mengalami desain ulang pada tahun 1972-1973 untuk bisa memenuhi persyaratan. Rancangan Sukhoi pertama kali muncul, sebagai pesawat akup delta T-10, yang pertama terbang pada tanggal 20 Mei 1977. T-10 terlihat oleh pengamat Barat, dan didiberikan isyarat NATO, Flanker-A.
Dua prototipe pertama Su-27, dilengkapi dengan mesin AL-21FZAI. Perkembangan T-10 menemui banyak masalah, yang berakibat pada kehancuran ketika salah satu pesawat ini jatuh pada tanggal 7 Mei 1978. Kejadian ini lalu ditindaklanjuti dengan banyak modifikasi perancangan.
Pada bulan Mei 1978, kegiatan pengujian diperluas untuk mencakup beberapa aspek prototipe kedua, T10-2. Pada tahun 1979, prototipe T10-3 dan T10-4 dibentuk dengan sudah dilengkapi mesin AL-31F. Mesin turbofan AL-31F dibentuk khusus untuk Su-27 oleh AM Lyulka.
Mesin turbofan Lyulka AL-31F disediakan daerah yang sangat lebar, daerah yang lebar ini disediakan untuk alasan keamanan dan untuk menjamin pedoman udara yang tidak terputus pada bukaan udara masuk. Ruangan yang tercipta diantara dua buah mesin juga menyediakan daya angkat suplemen sehingga mengurangi beban akup. Saluran penuntun yang bisa digerakan pada bukaan udara masuk memungkinkan pesawat mencapai kecepatan Mach 2+ , dan memmenolong menjaga pedoman udara mesin pada ketika sudut alpha tinggi.Sebuah layar penyaring ditempatkan pada bukaan udara masuk untuk melindungi mesin dari kotoran ketika lepas landas
Pada bulan Desember 1979, Su-27 secara resmi diterima oleh militer untuk pengujian. Tapi itu ialah versi yang tidak sama dari pesawat yang dimasukkan dalam rencana produksi.
Rancangan Sukhoi pertama kali muncul sebagai pesawat akup delta T-10, yang pertama terbang pada tanggal 20 Mei 1977. T-10 terlihat oleh pengamat Barat, dan didiberikan isyarat NATO Flanker-A. Perkembangan T-10 menemui banyak masalah, yang berakibat pada kehancuran ketika salah satu pesawat ini jatuh pada tanggal 7 Mei 1978. Kejadian ini lalu ditindaklanjuti dengan banyak modifikasi perancangan, yang menghasilkan T-10S, yang terbang pertama kali pada 20 April 1981. Pesawat ini juga menemui kesusahan, dan jatuh pada tanggal 23 Desember 1981.
Versi produksi pesawat ini (Su-27 atau Su-27S, dengan isyarat NATO Flanker-B) mulai digunakan AU Soviet pada tahun 1984, tetapi gres digunakan menyeluruh tahun 1986, alasannya ialah sempat terhambat oleh duduk kasus produksi. Pesawat ini digunakan oleh Pertahanan Antiserangan Udara Soviet (Voyska PVO) dan AU Soviet (VVS). Pemakaiannya di V-PVO ialah sebagai interseptor, menggantikan Sukhoi Su-15 dan Tupolev Tu-28. Dan pemakaiannya di VVS lebih diseriuskan kepada interdiksi udara, dengan kiprah menyerang pesawat materi bakar dan AWACS, yang dianggap sebagai aset penting angkatan udara NATO.
Pada bulan Juni 1989, Su-27 dan Su-27UB untuk pertama kalinya ditampilkan di luar negeri pameran kedirgantaraan Le Bourget. Pilot V.G. Pugachov dan Ye.I. Frolov menawarkan kepada masyarakat internasional manuver unggul pesawat Sukhoi. Sejak hari itu, Su-27 menjadi pesawat tempur yang menjadi bukti tingkat pencapaian tertinggi dalam industri pesawat terbang Rusia.
Bukti lain kunggulan jet tempur Su-27 ialah keberhasilan komersialnya di pasar global. Sejak tahun 1991, kemudahan produksi di Komsomolsk-on-Amur dan Irkutsk sudah memproduksi varian ekspor Su-27: Su-27SK dan Su-27UBK. Sejak tahun 1992 model ini sudah diekspor ke China, Vietnam, Ethiopia dan Indonesia. Dan semenjak tahun 1998, Su-27SKs sudah diproduksi dibawah lisensi di China dengan nama F/J-11. Pesawat lisensi-produksi pertama melaksanakan tes kemampuan dan pemahaman penerbangan yang pertama pada 16 Desember 1998.
Tag :
Pesawat Tempur,
Teknologi Militer
0 Komentar untuk "Sejarah Jet Tempur Sukhoi Su-27 Rusia"